Hikmah,S.Pd.I
Psikologi Pendidikan Islam/ Magister Studi Islam
UMY/ 2013
Psikologi Pendidikan Islam/ Magister Studi Islam
UMY/ 2013
A. Pengertian Psikologi Perkembangan
Berdasarkan
pendapat beberapa para ahli, psikologi perkembangan itu dapat diartikan sebagai
berikut:
1.
Psikologi perkembangan
merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu,
baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku (J.P.
chaplin,1797 )
2.
Psikologi perkembangan
merupakan cabang psikologi yang mempelajari tingkah laku dan kemampuan
sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati
(Ross Vasta, 1992 )
Kedua
pendapat di atas menunjukkan bahwa psikologi perkembangan merupakan salah satu
bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan
tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi sampai mati.
Para
ahli psikologi perkembangan melakukan studi tentang perubahan tingkah laku itu
dalam semua siklus kehidupan individu mulai masa konsepsi sampai mati, walaupun
usahanya banyak di fokuskan sampai pada periode remaja. Dalam tahun-tahun
terakhir ini, penelitian tentang perkembangan telah diarahkan kepada isu-isu
yang berhubungan dengan perkembangan masa dewasa sehingga melahirkan psikologi
perkembangan sepanjang rentang kehidupan.
Perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri
individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dar perkembangan adalah
perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif,
dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.
B. Beberapa
Teori
Perkembangan
1.
Pendekatan perkembangan
kognitif
Pendekatan ini di dasarkan pada asumsi atau
keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental dan yang
membimbing tingkah laku anak. Kunci untuk memahami tingkah laku anak terletak
pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai
aspeknya.
2.
Pendekatan belajar atau
lingkungan
Teori-teori
belajar atau lingkungan berakar dari asumsi bahwa tingkah laku anak di peroleh
melalui pengkondisian prinsip-prinsip belajar. Disini dibedakan antara tingkah
laku yang dipelajari dengan yang temporer. Dalam hal ini B.F. Skinner
membedakan respondent behavior dengan opera behavior.
a.
Respondent behavior
merupakan respon yang didasarkan kepada reflex yang di control oleh stimulus,
respon ini terjadi karena ada stimulus dan tidak terjadi apabila stimulus itu
tidak ada.
b.
Operant behavior yait
tingkah laku sukarela yang dikontrol oleh dampak atau konsekuensinya. Pada
umumnya dampak tingkah laku yang menyenangkan cenderung akan diulang kembali,
sedangkan yang tidak menyenangkan cenderung ditinggalkan atau tidak di ulangi
kembali.
3.
Pendekatan etologi
Pendekatan ini merupakan studi
perkembangan dari prespektif evolusioner yang didasarkan pada prinsip-prinsip
evolusi yang diajukan oleh pertama kalinya oleh Charles Darwin. Konsep ini
merujuk pada asal usul biologis atau evolusioner tentang tingkah laku social.
Para etologis sangat memperhatikan studi tentang penyebab evolusioner tentang
tingkah laku, walaupun mereka memiliki
perhatian terhadap peranan dan prinsip-prinsip belajar terhadap tingkah laku,
namun upaya mereka sangat dikonsentrasikan kepada pemahaman tentang bagaimana
proses bawaan mempengaruhi perkembangan
4.
Pendekatan imam Al-Ghozali
Al-Ghozali berpendapat bahwa anak
dilahirkan dengan membawa fithrah yang seimbang dan sehat. Kedua orangtuanyalah
yang mempengaruhi mereka. Demikian pula anak terpengaru oleh sifat-sifat yang
buruk, ia mempelajari sifat-sifat yang buruk dari lingkungannya. Tabiat ini
dalam keadaaan belum sempurna dan mungkin dapat di sempurnakan serta di
perindah dengan pendidikan yang baik, yang oleh Al-Ghozali di pandang sebagai
salah satu proses yang penting dan tidak mudah.
C. Memahami Perkembangan Anak
Dalam
upaya mendidik atau membimbing anak, agar mereka dapat mengembangkan potensi
dirinya seoptimal mungkin, maka bagi para pendidik, orangtua atau siapa saja
yang berkepentingan dalam mendidik anak,perlu da dianjurkan untuk memahami
perkembangan anak. Pemahaman itu penting, karena beberapa alas an berikut
1.
Masa anak merupakan
periode perkembangan yang cepat dan terjadinya perubahan dalam banyak aspek
perkembangan.
2.
Pengalaman masa kecil
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya.
3.
Pengetahuan tentang
perkembangan anak dapat membantu mereka mengembangkan diri dan memecahkan
masalah yang di hadapinya.
Televisi
Sebagai Media Pendidikan
A. Arti pentingnya Media Pendidikan
Perkembangan teknologi yang kian
tidak terkendali berpengaruh ke dalam segala aspek kehidupan dan sangat di
rasakan khususnya oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia Dalam
dunia pendidikan mengakibatkan berbagai perubahan menuju kearah perkembangan
sebagai upaya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan
tekhnologi tersebut.dengan demikian antara keduanya terjadi saling mengisi .
Upaya pembaruan dalam pendidikan
lebih ditekankan kearah proses belajar mengajar disamping menata kembali arah
dan tujuan pendidikan itu sendiri. Masalah proses belajar mengajar kalau dahulu
lebih ditekan kan melalui bentuk kata-kata sehinga menjurus kearah verbalisme,
kemudian orang mulai berfikir kearah diperlukannya alat bantu pelajaran yang
bersifat audiovisual seperti gambar-gambar slide,model,pita kaset,film
bersuara,radio dan televisi.
Penggunaan alat audiovisual
tersebut ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses belajar
mengajar sehingga diharapkan anak-anak mampu mengembangkan daya nalar serta
daya reka nya.hasil berbagai penelitian menunjukan bahwa proses belajar dan
mengajar dengan mengunakan sarana audiovisual mampu meningkatkan efisiensi
pengajaran 20%-50%.
Sebenarnya kalau kita menenggok
kehidupan kita sehari-hari penggunaan sarana audiovisual tersebut sudah kita
kenal sejak lama.hanya saja kita tidak menyadari bahkan tidak mengerti dibalik
perbuatan kita itu. pengetahuan manusia 75% di dapatkan melalui indra
penglihatan dan 25% di dapat dari indra pendengaran .
Dalam dunia pendidikan yang telah
maju sepeti sekarang ini banyak memanfaatkan jasa alat-alat sinsori, misalnya
gambar-gambar,bagan, dan masih banyak lagi kemungkinannya. audiovisual sangat
membantu dalam proses belajar mengajar sebab dengan alat tersebut siswa dapat
melakukan pengamatan lebih cermat lagi dan melalui pengamatan akan memberikan
pesan yang mendalam.pesan yang mendalam itu akan memudahkan untuk menginggat
kembali sehingga mudah menimbulkan daya fantasi anak. demikian pula pengalaman
yang didapat melalui pengamatan sangat membantu memperoleh perbendaharaan
pengetahuan yang lebih luas yang akhir nya anak-anak akan berkembang cara
berfikirnya.hal itu akan berpengaruh terhadap tingkah laku nya dan menumbuhkan
gejala kejiwaan yang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan dan akan
membantu perkembangan kreatifitas anak.
Perkembangan tekhnologi modern
dewasa ini menyebabkan media masa semakin berkembang pula. Karena itulah semua
televisi yang dianggap barang mewah telah mampu menembus ruang keluarga sampai
ke pelosok-pelosok. Dengan kehadiran media masa televisi yang mempunyai
karakteristik tersendiri telah mampu memikat halayak penonton untuk duduk
berjam-jam didepan pesawatnya. Karena itu media masa televise ini juga dimanfaatkan
dalam dunia pendidikan.
Kehadiran media masa ini tidak
berarti akan menggeser kedudukan media masa pendahulunya, melainkan justru akan
menjadi pelengkap media masa lainnya. Meskipun demikian besarnya alat audio
visual dalam proses belajar mengajar tidak berarti akan mampu mengganti
kedudukan guru didalam kelas melainkan hanya tetap sebagai alat bantu mengajar
saja.
Alat-alat Bantu mengajar seperti telah diuraikan itu
disebut media pendidikan. Sebagai media pendidikan alat bantu tersebut harus
memenuhi beberapa kriteria. Oleh DR.Umar Hamalik dalam bukunya media pendidikan
telah memberikan batasan-batasan dan cirri-ciri sebagai berikut :
a.
Media pendidikan
identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yang artinya
suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui
panca indra kati.
b.
Tekanan utama terletak
pada benda-benda atau sesuatu yang dapat dilihat dan bias didengar.
c.
Media pendidikan
digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dengan pengajaran antara murid dan guru.
d.
Media pendidikan adalah
semacam alat bantu belajar-mengajar, baik didalam atau diluar kelas.
e.
Media pendidikan
merupakan suatu perantara (media) dan digunakan dalam rangka mendidik.
f.
Media pendidikan
mengandung aspek-aspek sebagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat
pertaliannya dengan metode mengajar.
Selanjutnya hamalik juga memberikan
batasan pengetahuan tentang pengertian media pendidikan itu sendiri. Yang dimaksud dengan
media pendidikan adalah alat metode, teknik yang digunakan dalam rangka untuk
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid dalam
proses pendidikan dan pengajaran.
Masalah penggunaan alat bantu mengajar ini harus di
usahakan sedemikian rupa agar tidak menganggu melainkan justru dapat
meningkatkan proses belajar mengajar sehingga anak-anak tidak merasakan adanya
suasana belajar yang mengikat dengan tidak terasa adanya pesan-pesan tertentu
yang ditujukan kepada nya. Dalam
hubungan ini yusuf Hadi miarso menguraikan tentang prinsip umum penggunaan
media sebagai berikut :
- Media harus merupakan bagian integral dari pelajaran, media pendidikan bukan merupakan hiasan sehingga kalau kita ingin mengisi dinding kelas dengan media grafika misalnya tidak kita ambil begitu saja gambar menarik sebagai hiasan.sering kali masih terdapat guru mengumpulkan benda, alat dan lain-lain yang menarik,yang tidak hubungan nya denga kurikulum dan pelajaran.
- anak-anak harus dipersiapkan dan diperlukan sebagai peserta yang aktif.kalau terlalu bersemangat, guru sering cenderung untuk mengusahakan media yang hebat hingga anak dapat belajar tanpa susah payah dan tanpa kegiatan yang berarti.. hal ini merupakan tindakan yang berlebihan dan hendaknya dipegang ungkapkan”usahakan media yang sederhana, dengan siswa yang aktif”
B. Peranan Televisi
Kelemahan media masa televisi itu
komunikasinya hanya satu arah sehingga khalayak penonton menjadi pasif, artinya
penonton tidak bisa memberikan tangapan-tangapan secara langsung.karena itu
tidak mengherankan kalau ada beberapa pendapat yang mengatakan televisi sebagai
media masa yang mendorong orang untuk bermalas-malasan.bahkan cenderung
berpengaruh negative terhadap tingkah laku dan sikap seseorang.
Sebetulnya sebagai pembawa pesan
bersifat netral, artinya dapat berpengaruh positif ataupun negative.terjadinya
pengaruh positif atau negatif terhadap khalayak penonton khususnya anak-anak
bukan bersumber kepada medianya melainkan bagaimana memanfaatkan media
tersebut.dengan demikian peranan orang tua sangat dominan terhadap adanya
pengaruh positif maupun negative terhadap anak-anak itu.
Peranan orang tua dalam memberikan
arahan kepada anak-anak agar anak-anak tidak terjerat di depan layar kaca tanpa
mengerti acara yang dilihat nya. Orang tua harus tekun memilihkan acara yang
layak di tonton oleh anaknya. Dengan kebijaksanaan demikian itu potensi yang
dimiliki media televise menjadi positif karena nya, dalam arti mampu memberikan
tambahan pengetahuan serta ketrampilan bukan saja kepada anak-anak tetapi juga
kepada khalayak penonton pada umum nya bahkan mereka yang buta huruf pun dapat
memanfaatkan nya. Harus diakui bahwa
dengan karakteristik yang dimiliki, media masa televisi mempunyai nilai
lebih bila dibandingkan dengan
media-media pendahuluan nya.
Media televisi sangat berpengaruh terhadap
pendidikan, asalkan melibatkan orang tua memberikan pengarahan sebab belajar
pada hakikatnya tidak mungkin dapat dilakukan adanya usaha dari anak sendiri
dan melibatkan pihak lain untuk aktif dalam proses belajar.karena itulah khususnya
bagi Negara berkembang (termasuk indonesia) perlu digagalkan”melek
televisi”.hal ini dapat dilakukan di lingkungan keluarga maupun sekolah
dilingkungan keluarga misalnya orang tua harus aktif memantau acara-acara
televisi dan mengarahkan anak-anak nya,acara mana yang tepat ditonton oleh anak
nya,sedangkan di sekolah miasalnya guru-guru memberikan tugas tertentu kepada
anak-anak untuk memantau acara siaran televisi. Pertanyaan
kita sekarang adalah apa sebenarnya yang melatar belakangi televisi ikut
berperan dalam pendidikan?
Angka statistik menunjukan
pengembangan penduduk dunia begitu pesat.perkembangan penduduk yang sangat
pesat itu, berdampak terhadap perkembangan anak-anak khusus nya murid-murid
sekolah. Jumlah murid sekolah tidak seimbang dengan jumlah tenaga pengajar,
disamping itu terdapat juga beberapa persoalan laen nya khusus nya di
Negara-negara berkembang.
Pada situasi yang kritis demikian
ini lah kemudian muncul televisi ditengah-tengah masyarakat dan dirasakan
efektifitas nya tinggi sebagai media masa. Hal itu bukan saja karena
karakteristik yang dimiliki nya melainkan juga daya pancar nya pun relative
tidak terbatas sehingga daerah terpencil pun mudah dijangkau nya. Karena itu
televisi dimanfaatkan sebagai media [pendidikan.
C. Klasifikasi Siaran Pendidikan
Televise sebagai media masa
mempunyai fungsi sebagai media pendidikan.meskipun demikian, perlu kita ingat
kembali bahwa acara siaran pendidikan tidak berarti tidak mengandung
unsur-unsur fungsi lain nya misalnya engandung unsure hiburan atau
penerangan.karena sebaSgai acara siaran pendidikan, maka tekanan nya pada
pendidikannya, sedang hiburan atau penerangan hanya sebagai pelengkap saja.
D. Belajar Melalui Televisi
Ruang kelas yang menggunakan
televisi sebagai pendidikan, biasa nya menampung sejumlah 40-50 murid. Pada
jumlah murid sebanyak itu, masih mungkin mengamati acara televisi dengan baik.
Ini berarti tidak akan mengganggu dalam proses belajar mengajar. Apabila
anak-anak belajar melalui televisi mereka tidak hanya mengamati acaranya dengan
tenang melainkan mereka juga memperhatikan perubahan-perubahan gambar yang
terjadi. Demikian pula mereka memperhatikan susunan kata-kata dan teks yang
ada.
Untuk membantu murid-murid belajar
melalui media penyiaran. Isi pesan, format dan teknis penyajiannya, dalam
merencanakan acara pendidikan, harus benar-benar dipertimbangkan.disamping itu,
factor guru pada media penyiaran juga memegang peran yang amat penting, karena
sangat berpengaruh dalam berkomunikasi dengan anak-anak oleh karena itu, guru
pada media penyiaran mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu yang harus
dipenuhi
KESIMPULAN
v Televisi
merupakan media pendidikan audiovisual yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh
kembangnya anak.
v Dengan
berkembangnya zaman, maka berkembang pula program-program televise kea rah
kerusakan moral dan tindak kekerasan yang akan menjadi dinding pemisah antara
dinding anak-anak dengan masa depannya.
v Televise
akan berakibat baik apabila pesan yang disampaikan adalah pesan-pesan yang baik
dan bermoral, dan akan menjadi bahaya besar ketika televise menyiarkan
program-program yang bobrok dan amoral, seperti kekerasan dan kriminalitas.
v Televise
sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan psikologi anak jika orangtua
memberikan bimbingan khusus tentang perihal yang ada di televise.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita.
2005. Psikologi perkembangan. Remaja Rosdakarya:Bandung
F.j.monks,A.m.p
Knoers dan Siti Rahayu Haditono.1999. psikologi perkembangan. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta
Wardhana,
veven sp, Televisi dan prasangka budaya masa, PT Media lintas inti nusantara:
Jakarta
Darwanto,ss.
Televisi Sebagai media pendidikan, pustaka belajar: Yogyakarta
1 komentar:
tv sangat berpengaruhpositif terhadap perkembangan psikologi anak jika orang tua memberikan bimbiungan khusus tentang prihal yang ada di televisi.... yang menjadi pertanyaan. berapa % kah orang tua yang mampu memberikan bimbingan tersebut. jika tidak, tentu pengaruh negatif tv akan lebih besar dibandingkan pengaruh positifnya. karena tv ditonton oleh semua masyarakat sampai ketingkat yang paling rendah.(tidak berpendidikan)
Posting Komentar