Hikmah,S.Pd.I
20121010002
(Psikologi
Pendidikan Islam) Magister Studi Islam UMY 2013
Tugas Metodologi
Penelitian!
- Carilah rumusan masalah penelitian dalam sebuah artikel jurnal (pendidikan atau psikologi pendidikan) dan jelaskan rancangan apa yang terbaik untuk meneliti pertanyaan tersebut, kemudian berikan alasan-alasannya!
- Pikirkan dan tulislah satu topik yang ingin Saudara teliti. Pertimbangkan dan gunakanlah pandangan-dunia (world view), strategi penelitian, dan metode penelitian. Kemudian, buatlah satu proyek penelitian yang berbasis pada satu pandangan-dunia, strategi, dan metode yang sudah Saudara pilih. Tentukan apakah proyek tersebut akan di desain menjadi penelitian kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran.
- Apa yang membedakan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif? Jelaskan!
Jawaban:
1.
Jurnal Psikologi
Perkembangan dan Pendidikan, Vol.1.No: 02, Juni 2012
Judul :” Pengaruh Konformitas dan Persepsi Mengenai
Pola Asuh Otoriter Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja (Juvenile Deliquency)”
Rumusan Masalah:
a. Apakah
terdapat pengaruh antara konformitas dan persepsi mengenai pola asuh otoriter
orang tua terhadap kenakalan remaja (juvenile delinquency)?
b. Seberapa
besar kedua prediktor (konformitas dan persepsi pola asuh otoriter) ini
berpengaruh terhadap kenakalan remaja?
c. Prediktor
manakah yang paling besar mempengaruhi kenakalan remaja: konformitas atau
persepsi pola asuh otoriter orang tua?
Rancangan yang terbaik untuk
digunakan yaitu:
a. Rancangan
penelitian kuantitatif,
Karena rumusan masalah ini akan meneliti
hubungan antarvariabel. Variabel- variabel ini akan diukur dengan menggunakan
instrumen- instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri dari angka- angka
dapat dianalisis dengan prosedur statistik. Penelitian ini pada umumnya
memiliki stuktur yang ketat dan konsisten mulai dari pendahuluan, tinjauan
pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
Dalam penelitian ini perlu memiliki asumsi- asumsi untuk menguji teori secara
deduktif, untuk mencegah munculnya bias- bias, mengontrol penjelasan-
penjelasan alternatif, menggeneralisasi, dan menerapkan penemuan- penemuannya.
b. Pandangan-dunia
(world-view) Post-Positivis,
Karena, bersifat determinasi,
reduksionisme, observasi dan pengujian empiris serta verifikasi teori.
c. Strategi
penelitian menggunakan rancangan- rancangan eksperimen karena, berusaha
menentukan apakah suatu treatment mempengaruhi
suatu hasil penelitian tersebut. Pengaruh ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada satu kelompok
(sering disebut kelompok treatment)
dan tidak menerapkannya pada kelompok yang lain (sering disebut kelompok kontrol) lalu menentukan
bagaimana dua kelompok tersebut menentukan hasil akhirnya. Rancangan non
eksperimen seperti metode surve karena, rumusan masalah tersebut berusaha
memaparkan kecenderungan secara kuantitatif, sikap, atau opini dari suatu
populasi tertentu dengan meneliti satu sampel dari penelitian tersebut. dan metode pre-
dan post-test perilaku.
Kesimpulan:
Karena,
seorang peneliti kuantitatif harus menguji suatu teori dengan cara merinci
hipotesis- hipotesis yang spesifik, lalu mengumpulkan data- data untuk
mendukung atau membantah hipotesis- hipotesis tersebut. Strategi eksperimen
diterapkan untuk menilai perilaku- perilaku, baik sebelum maupun sesudah proses
eksperimen. Data- data dikumpulkan dengan bantuan instrumen khusus yang
dirancang untuk menilai perilaku- perilaku, sedangkan informasi- informasi
dianalisis dengan menggunakan prosedur- prosedur statistik dan pengujian
hipotesis.
2.
Topik yang akan saya teliti adalah:
“Hubungan
Antara Motivasi Berprestasi dan Persepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Angkatan 2011
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”.
Judul
penelitian ini akan saya design menjadi penelitian kuantitatif, pendangan dunia
Post-Positivisme dan strategi
penelitian eksperimen, dan metode pre-
dan post-test, karena saya akan
mengidentifikasi faktor- faktor yang akan mempengarui hasil, menguji hasil atau
pernyataan, fungsi dari keterlibatan
objek penelitian, dan pemahaman prediksi hasil yang akan didapat setelah
melakukan penelitian ini.
3.
Perbedaan penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif ? Jelaskan!
Landasan Filosofis:
Metode
kuantitatif bersumber dari filsafat Positivisme yang diperkenalkan oleh Auguste
pada abad ke-18. Auguste Comte sebagai peletak dasar positivisme memperkenalkan
“ hukum 3 jenjang “ perkembangan intelektual manusia ,yakni : jenjang
tekhnologi, metafisika, positivis (Ismaun , 2002). Manusia pada jenjang pertama
mengacu kepada hal-hal yang adikodrati; pada jenjang kedua mengacu kepada
kekuatan-kekuatan metafisik dan pada jenjang ketiga mengacu pada deskripsi dan
hukum-hukum ilmiah. Positivisme menekankan bahwa objek yang harus dikaji berupa
fakta, dan bahwa kajian harus mengarah kepada kepastian dan kecermatan.
Positivisme tidak mempertentangkan antara logika induktif atau deduktif, melainkan
lebih menekankan fakta empiris yang menjadi sumber teori dan penemuan ilmiah.
Metode kualitatif didasari oleh filsafat Rasionalisme, naturalisme,
Konstruktivisme, Rasionalisme menekankan ilmu berasal dari pemahaman
intelektual yang dibangun atas kemampuan argumentasi secara logik. Bagi
rasionalisme, fakta empirik bukan hanya yang sensual melainkan ada empiri logik
, ada empiri teoretik , dan empiri etik.
1. Perbandingan antara Paradigma Positivis dan
Naturalis
AKSIOMA
|
PARADIGMA
POSITIVIS
(KUANTITATIF)
|
PARADIGMA
NATURALIS
(KUALITATIF)
|
Hakikat
realitas
|
Realitas
adalah tunggal , dapat
diukur, dan
dapat dipecah-pecah
|
Realitas
adalah jamak,dibentuk.dan
holistik.
|
Hubungan
antara
orang yang
mengetahui
dengan
yang diketahui
|
Orang yang
mengetahui dengan
yang diketahui
saling berdiri
sendiri ,
membentuk dualisme.
|
Orang yang
mengetahui dengan
yang diketahui
saling
berinteraksi,tidak
terpisahkan
|
Kemungkinan
generalisasi
|
Generalisasi
yang terbebas dari
waktu dan
konteks (pernyataan
nomotetik) itu
dimungkinkan
|
Hipotesis
kerja yang terikat waktu
dan konteks
(pernyataan idiografik)
itu
dimungkinkan.
|
Kemungkinan
hubungan
kausal
|
Terdapat
sebab-sebab yang nyata
yang nyata,
yang secara temporal
mendahului
atau bersamaan
dengan
akibatnya.
|
Semua entitas
ada dalam suatu
keadaan pembentukan
yang
simultan
secara mutual, sehingga
mustahil untuk
memisahkan dari
sebab akibat.
|
Peran nilai
|
Inkuiri bebas
nilai
|
Inkuiri
terikat nilai
|
2. Asumsi
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
Metode
kuantitatif berdasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :
-Fakta sosial
memiliki realitas objektif (social facts have an
objective
reality).
-Keunggulan
metode (primacy of method).
-Variabel
dapat diidentifikasi dan hubungan dapat diukur (variables can be identified
and relationships measured)
-Etik / sudut
pandang luar (etic/outside’spoint of view)
|
Sementara itu
, metode metode kualitatif berdasarkan pada asumsiasumsi
sebagai
berikut :
-Realitas
bentuk secara sosial (Reality is socially constructed).
-Keunggulan
subjek persoalan (Primacy of subject matter)
-Variabel
bersifat kompleks , saling tumpang tindih , sukar untuk
diukur
(Variabel are complex,interwoven,and difficult to measure).
-Emik/sudut
padndang dalam (emic/insider’s point of view).
|
3. Peran Peneliti
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
Pada metode
kuantitatif , peneliti berperan sebagai
orang yang
menjaga jarak dan tidak memihak
(Detachment
and impartiality), Serta orang yang
menggambarkan
secara objektif (objective Portrayal).
|
Sedangkan pada
metode kualitatif , peran peneliti adalah
sebagai orang
yang terlibat secara personal dan bersikap
memihak
(personal involvement and partiality),serta
memiliki
pemahaman yang empatik (emphatic
understanding).Peneliti
adalah pengumpul data, orang
yang ahli,
memiliki kesiapan penuh untuk memahami
situasi , ia
peneliti sekaligus juga instrumen.
|
4. Pendekatan dan Jenis
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
Pada metode
komunikatif , digunakan pendekatan deduktif:
Peneliti
menguji suatu teori,
Peneliti
menguji hipotesis atau pertanyaan penelitian yang muncul dari teori,
Peneliti mengoperasionalkan
konsep atau variabel yang muncul dari teori,
Peneliti
menggunakan instrumen Untuk mengukur variabel.
(Pendekatan
deduktif pada penelitian kuantitatif (creswell,2012)
|
pendekatan
yang digunakan
adalah
induktif:
Peneliti
memperoleh informasi,
Peneliti
mengajukan pertanyaan,
Peneliti
membentuk kategori-kategori,
Peneliti
mencari pola
Peneliti
mengembangkan suatu teori atau membandingkan pola dengan teori lain
|
McMillan & Schumaker (Sukmadinata,
2005) membedakan jenis-jenis
Penelitian kuantitatif
dan kualitatif sebagaimana tampak pada tabel berikut
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
||
Eksperimental
|
Non
eksperimental
|
Interaktif
|
Non interaktif
|
Eksperimental murni
eksperimental kuasi
eksperimental lemah
subjek tunggal
|
Deskriptif
Komparatif
Korelasional
survai
ekspose fakta
tindakan
|
Etnografis
Historis
fenomenologis
studi kasus
teori dasar
studi kritis
|
Analisis konsep
Analisis kebijakan
Analisis historis
|
Penelitian dan
pengembangan
|
5. Tujuan
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
o Penelitian
kuantitatif bertujuan mencari hubungan yang
menjelaskan
sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta
sosial yang
terukur. Secara spesifik metode kuantitatif
bertujuan
untuk menggenalisir (generalizebility),
memprediksi
(prediction), dan penjelasan kausal (causal
explanation).
|
o Penelitian
kualitatif lebih diarahkan untuk memahami
fenomena-fenomena
sosial dari perspektif
partisipan.Dengan
kata lain , metode kualitatif bertujuan
untuk
kontekstualisasi(contextualion), penafsiran
(interpretasi),
dan memahami perspektif pelaku
(understanding
actors’ perspectives).
|
6.
Teknik
Analisis Data
a.
Jika tujuan atau pertanyaan penelitian hanya
diarahkan untuk mendapatkan deskripsi, maka analisis datanya cukup dengan
menggunakan statistik deskriptif sederhana.Jika penelitiannya untuk
mengetahui (menguji) perbedaan,antara dua atau lebih dari dua variabel.
b.
Kalau tujuannya untuk mengetahui (mengukur)
hubungan antara dua variabel atau lebih dari dua variabel digunakan teknik
analisis kolerasi tunggal atau parsial (partial correlation) dan kolerasi
ganda (multiple correlation).Kalau datanya bersifat ordinal digunakan
analisis Rank Spearman, tetapi kalau datanya interval atau rasio bisa
menggunakan Product moment dari Parson.
c.
Analisis data dalam penelitian kualitatif tidak
dinantikan sampai semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur
selesai mendapatkan sekumpulan data dari wawancara , observasi atau dokumen.
d.
Dalam pembuatan kesimpulan , proses analisis data
ini dilanjutkan dengan mencari hubungan antara apa yang dilakukan (what),
bagaimana melakukan (how), mengapa dilakukan seperti itu (why) dan bagaimana
hasilnya (how is effect).
|
7. Perbedaan karateristik kuantitatif dan kualitatif (Menurut
Alwasilah, 2003)
ASPEK
|
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
Fokus
penelitian
|
Kuantitas
(berapa banyak)
|
Kualitas
(hakikat , esensi)
|
Akar
filsafat
|
Positivisme,
empirisme logis
|
Fenomenologi,
interaksi simbolik
|
Frase terkait
|
Eksperimen,empiris,statistik
|
Kerja
lapangan, etnografi, naturalistik, grounded, subjektif
|
Tujuan
|
Prediksi, kontrol,
deskrpisi,
konfirmasi,
pembuktian hipotesisi
|
Pemahaman, deskripsi,
temuan, pemunculan hipotesis
|
Desain
|
Ditentukan,terstruktur
|
Kenyal,
berevolusi, mencuat
|
Latar
|
Tidak akrab
|
buatan Alami, akrab
|
Sampel
|
Besar,acak, representatif
|
Kecil, tidak acak,
teoritis
|
Pengumpulan
data
|
Bukan manusia
(skala, tes
survai, kuesioner,
komputer)
|
Peneliti
sebagai instrumen
inti, iterview,
observasi
|
Modus analisis
|
Deduktif (oleh
metode statistik)
|
Induktif (oleh
peneliti)
|
Temuan
|
Persis, sempit,
reduksionis
|
Komprehensif, holistik,
ekspansif
|
8. Perbedaan Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif (Menurut Fraenkel dan Wallen, 1933)
No
|
Penelitian
Kuantitatif
|
Penelitian
Kualitatif
|
1
|
Menekankan
hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya
|
Menekankan
hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian.
|
2
|
Menekankan
definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya
|
Menekankan
definisi dalam konteks atau perkembangan penelitian
|
3
|
Data
diubah menjadi skor numerik
|
Menekankan
deskripsi naratif
|
4
|
Menekankan
pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen
|
Menekankan
pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup
kuat
|
5
|
Pengukurab
validitas melalui rangkaian
perhitungan
statistik
|
Pengukuran
validitas melalui cek silang dari sumber
informasi
|
6
|
Menekankan
tekik acak untuk mendapatkan sampel representatif.
|
Menekankan
informan ekspert untuk mendapatkan sampel purposif
|
7
|
Menekankan
prosedur penelitian yang baku
|
Menekankan
prosedur penelitian deskriptif naratif
|
8
|
menekankan
desain untuk pengontrolan variabel ekstranus
|
Menekankan
analisis logis dalam pengontrolan variabel Ekstranus
|
9
|
Menekankan
desain untuk pengontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur
penelitian.
|
Menekankan
kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias
|
10
|
Menekankan
rangkuman statistik dalam hasil penelitian
|
Menekankan
rangkuman naratif dalam hasil penelitian.
|
11
|
Menekankan
penguraian fenomena
|
Menekankan
deskripsi holistik
|
0 komentar:
Posting Komentar