BACAAN 5
SEORANG GURU YANG BAIK
PENJELASAN:
Bacaan
atau teks ini menceritakan dan menjelaskan tentang kehidupan sehari-hari
seorang guru yang sangat baik yaitu Bapak Akbar. Setiap harinya beliau selalu
bangun pagi, yang mana kebiasan tersebut juga diikuti oleh istri dan
anak-anaknya. Setiap pagi ada dua aktifitas yang sangat rutin dijalai oleh Pak
Akbar, beliau selalu sholat berjma’ah subuh kemasjid dan beliau juga rajin
sekali berolahraga pagi.
Pak
Akbar adalah seorang guru Bahasa Arab di sekolah tinggi Islam. Beliau
kehidupanya sangat sederhana, Beliau pergi kesekolah dengan mengendarai sepeda motor.
Pak Akbar adalah seorang guru yang sangat baik dan pandai sehingga, para
guru-guru, staf karyawan, teman-temannya, dan para murid-murid sangat menyukai
dan mencintai beliau.
Setelah
seharian beraktifitas disekolah dan mengajar,Pak Akbar sore harinya mempunyai
tiga kegiatan :
Pertama: berkebun dan merawat tanaman-tanamanya
sehingga mereka dapat tumbuh dengan baik, Pak Akbar menami kebunya berbagai macam
buah-buahan seperti mangga, pisang, dan pepaya yang sering dipanenya dengan
hasil yang sangat bagus.
Kedua:
Pak Akbar juga mengajar diasrama, beliau mengajar 3 kali dalam seminggu.
Ketiga:
Kadang- kadang Pak Akbar juga memberikan pelajaran rohani atau memberikan
tausiyah di depan umum. Masyarakat banyak sekali yang menyukai dan mencintai
Pak Akbar karena materi yang disampaikan dapat diterima oleh setiap kalangan
masyarakat dan materi yang disampaikan juga dapat memberikan penyegaran rohani.
Pak
Akbar menerima gajinya setiap bulan, beliau menyimpan gajinya sebagian di BANK
BRI, karena Pak Akbar mempunyai keinginan untuk menunaikan rukun islam yang
kelima yaitu menunaikan ibadah haji.
KOMENTAR BACAAN:
Banyak
pelajaran yang dapat diambil dari bacaan diatas :
Sebagai
seorang guru dan pendidik kita harus mencontoh sauri tauladan Pak Akbar, kita
harus pintar mengatur waktu, hidup disiplin, taat beribadah, pandai bergaul, menyayangi
dan peduli terhadap lingkungan sekitar seperti merawat tanaman. Pandai mengatur
keuangan, berhemat, tidak boros karena
sesungguhnya orang pemboros adalah kawannya syaitan dan Allah juga tidak
menyukai orang-orang yang berlebihan (pemboros) .Walaupun pandai dan berilmu
kita juga tidak boleh meyombongkan dan membanggakan diri, mengamalkan ilmu yang
kita peroleh dengan sebaik-baiknya, karena orang yang berilmu jika tidak
diamalkan “Bagaikan pohon yang rindang daunya akan tetapi tidak akan pernah
bebuah”. Selain itu juga kita harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap diri
sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sebagai seorang muslim kita juga harus
mencontoh beliau yang selalu menyisihnya riskinya setipa bulan, untuk dapat
menunaikan rukun islam yang kelima, yaitu beribadah ke Baitullah berhaji.
BACAAN
ENAM
DISEBUAH
HOTEL KECIL
Pada
suatu hari, disebuah hotel terjadi percakapan antara seorang tamu dan seorang
penerima tamu. Tamu tersebut bernama Pak Smith, beliau sedang mencari sebuah
kamar untuk menginap, Pak Smith meminta kamar yang bagus dengan sebuah jendela
yang menghadap kepemandangan yang indah.
Penerima tamupun menyanggupi permintaannya, yang kemudian dilanjutkan dengan menawarkan
fasilitas hotel yaitu ada dua jenis kamar, pertama kamar yang biasa saja yaitu
dengan fasilitas kipas angin, yang kedua kamar dengan fasilitas ber-AC. Pak
Smith pun memesan kamar yang ber-AC. Penerima tamu melanjutkan percakapannya
dengan menanyakan nama, serta menanyakan berapa hari Pak Smith akan tinggal di hotel. Kemudian dilanjutkan dengan menawarkan
sistem pembayarannya apakah akan dibayar dengan menggunakan uang tunai atau
kartu kredit?. Pak Smith pun menjawab beliau akan melakukan pembayaran dengan
menggunakan kartu kredit. Setelah melakukan pemesanan kamar selesai kemudian melakukan
transaksi pembayaran selesai, penerima tamupun memengantarkan Pak Smith kekamar
yang telah dipesannya.
KOMENTAR BACAAN:
Sebagai
seorang manusia kita harus selalu bersikap sopan, santun, terhadap siapa saja,
dimana saja, kapan saja, ketika kita bergaul dan yang bertanya kepada kita. Apalagi
jika kita bekerja sebagai seorang penjual, pedagang atau penerima tamu, kita
hendaknya selalu bersikap ramah, murah senyum dan selalu menawarkan produk yang
kita tawarkan dengan sebaik- baiknya. Ada beberapa kritik terhadap percakapan
pada teks ke enam, seharusnya sebagai seorang penerima tamu yang bagus sebelum
melakukan percakapan sebaiknya, menanyakan terlebih dahulu nama dan identitas,
agar ketika melakukan percakapan lebih akrab bersahabat, ibarat kata ada
pepatah yang mengatakan “Jika tak kenal maka tak sayang”. Jika kita melakukan
pelayanan terhadap konsumen sangat baik, maka konsumen juga akan merasa sangat
senang dan puas dengan pelayanan yang kita berikan, mereka tidak akan pernah
merasa menyesal apalagi kecewa.
BACAAN
TUJUH
MENABUNG
Pada
suatu hari, di sekolah didepan kelas ada seorang murid yang bertanya kepada
gurunya yang bernama Pak Akbar. Murid tersebut mengagumi Pak Akbar karena
beliau termasuk seorang guru yang pandai berhemat dan rajin menabung, karena
kekagumannya tersebut seorang murid meminta pak akbar untuk menceritakan
tentang menabung karena muridnya ingin mengikuti beliau agar pandi berhemat dan
menabung.
Pak
Akbarpun memberikan pujian kepada muridnya, “Bagus, murid-muridku” sekarang
saya akan menceritakan tentang menabung kepada kalian semuanya. Menabung adalah
menjaga atau menyimpan dari sebagian barang atau uang yang dilakukan oleh
seseorang yang dapat di gunakan untuk kebutuhan di masa depan.
Contohnya:
ketika seseorang memiliki sebuah produk atau hasil pertanian seperti kelapa,
padi, jagung, gandum, dan kacang- kacangan, dia tidak harus mengkonsumsi semua
hasil pertanian atau produk tersebut sekaligus. Jika seseorang memiliki
sejumlah uang, ia juga juga tidak harus menghabiskan semuanya sekaligus.
Sebagai gantinya, ia harus menyimpan serta menysisihkan sebagian uang dan hasil
produk pertanian tersebut untuk kebutuhan masa yang akan datang.
Menabung
dapat dilakukan oleh semua orang, termasuk oleh siswa. Bahkan seperti hewanpun
sangat “Bijaksana”, contohnya hewan seperti semut yang dapat menyimpanan
makanannya dengan sangat baik. Ketika mereka mendapatkan makanan yang besar,
mereka akan membawa makanan mereka kerumah bersama-sama. Sebagaian makanan
mereka simpan untuk kebutuhan dimasa depan dan tidak dimakan sekaligus. Dari
cerita semut tersebut kita dapat mengambil pelajaran dan contoh dari hewan
semut. Islam juga mengajarkan kepada kita, untuk membaca ayat-ayat Allah yang
tersirat dalam Al-Qur’an (Ayat Qouliyah), dan ayat-ayat Allah yang tersirat
dalam alam semesta (Ayat Kauniyah). Semut termasuk salah satu bagian dari ayat
Allah yang tersirat di alam semesta, yang mana kita bisa mengambil pelajaran
dari pola hidup semut.
KOMENTAR BACAAN:
Menabung
adalah kebiasaan yang sangat baik, sebagai seorang guru dan orang tua kita
harus mendidik murid-murid dan anak-anak kita untuk membiasakan berhemat dan
membiasakan menyisihkan sebagian uang jajan untuk disimpan atau ditabungkan.
Menabung bukan hanya dapat dilakukan oleh orang tua, dan siswa saja, akan
tetapi menabung dapat dilakukan oleh siapa saja dari semua kalangan, menabung
juga tidak harus berbentuk uang. Kita harus dapat memenuhi kebutuhan kehidupan
dimasa sekarang, namun tanpa melupakan kebutuhan untuk dimasa depan atau yang
akan datang. Dengan kita menabung, berarti kita mempunyai orientasi dimasa
depan. Selain kita menabung uang dan barang, jangan lupa kita juga menabung
amal kebaikan untuk bekal kita nanti di akhirat kelak, karena amal ibadah dan
kebaikan adalah salah satu tabungan yang akan kekal abadi dan tidak akan pernah
mati.
Kita
juga dapat belajar dari hewan kecil ciptaan Allah yang banyak sekali manfaat
pelajar hidup yang dapat kita ambil yaitu semut, seperti cerita dibawah ini:
“Alkisah,
ada seorang lelaki yang akan pergi untuk kepentingan. Ditengah jalan dia
beristirahat karena merasa kelelahan, saat itu juga lelaki tersebut berputus
asa untuk tidak meneruskan perjalananya. Tiba-tiba dia melihat seekor semut
yang sedang merayap menaiki seonggok batu yang besar, begitu si semut jatuh dia
bangkit lagi dan lagi, sampai akhirnya semut itu berhasil naik keatas batu.
Melihat hal itu sang musyafir berkata: “Aku
lebih pantas untuk bersabar dan tekun ketimbang semut itu”. Dengan semangat baru, ia pun bangkit dan
meneruskan perjalan sampai akhirnya menemukan apa yang dicarinya.
Salah
satu pelajaran yang sangat berharga dan bekal kesuksesan yang dapat kita ambil
adalah kegigihan. Semut melambangkan kegigihan, kesabaran, ketekunan, keuletan,
dan perjuangan yang tak kenal menyerah. Semut mempunyai kegigihan luar biasa
dalam upaya mencapai tujuan, sebuah pelajaran yang patut untuk diteladani.
Ketika
seekor semut menemukan sekerat daging atau kaki belalang, dan dia tak sanggup
memikul atau mendorongnya, ia akan pergi kesarangnya memanggil kawan-kawannya
untuk bersama- sama memikul makanan yang ditemukannya. Kegigihan dan ketekunan
semut merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi orang yang menginginkan
keberhasilan. Bahkan, jika kita meletakan batu di jalan yang akan dilalui oleh
semut, ia tidak akan berhenti dan kebelakang, bahkan menunggu sampai anda
mengenyahkan batu tersebut. Jika tidak dienyahkan juga, pasti dia berusaha
untuk menaikinya, bejalan lewat sebelah kanan atau sebelah kirinya, atau
memilih jalan lain untuk samapai kepada tempat yang ditujunya, yang jelas dia
akan pantang mundur.
Sebagai
seorang mahasiswa kita juga harus selalu berhemat, menabung, dalam soal
keuangan dan pantang mundur, menyerah dalam belajar menuntuk ilmu. Never Give
Up!!!