Sejarah
dan Dinamika Pendidikan Islam 1
“Youth, Mosques and Islamic Activism: Islamic
Source Books in University-based Halaqah”
Dalam kultur: The Indonesian
Journal for Muslim Culture. Volume 5,
Number 1 (2010).
Penulis: Hilman Latief, P.hD.
Oleh
Hikmah,S.Pd.I
20121010002
Aktivis Islam Pemuda Kampus Berbasis Masjid, Sumber
Buku islam dalam Halaqoh
Ketika membaca dan memahami jurnal karya Bapak
Hilman Latief,P.hD yang berjudul “Youth, Mosques and Islamic Activism: Islamic
Source Books in University-based Halaqah”. saya sedikit menangkap inti
dan pembahasan yang akan disampaikan kepada para pembaca sebagai wawasan
dinamika islam, yaitu bagaimana islam itu berkembang dikalangan para pemuda
muslim (mahasiswa), menggunakan masjid kampus sebagai lembaga dakwah mereka
melalui halaqoh, sumber- sumber bacaan
(buku- buku) apa saja yang mereka gunakan dalam mengembankan wawasan keislaman,
intelektual, keagamaan, serta membahas bagaimana keadaan sosial agama- politik
antara kelompok gerakan mahasiswa di dalam kampus dan luar kampus.
Beliau menjadikan Yogyakarta
sebagai pusat penelitiannya karena, Yogyakarta merupakan kota multikultural
dimana banyak terdapat berbagai kelompok etnis dan organisasi keagamaan,
seperti MMI, HTI, dan Salafi yang tumbuh berkembang pesat baik didaerah
perkotaan maupun pedesaan. Yogyakarta juga disebut sebagai kota pelajar dimana terdapat
ratusan universitas baik negri, maupun swasta. Penelitian ini, dilakukan beliaudari
bulan Agustus- Novembermelalui pengamatan secara langsung di lima universitas
besar berbasis masjid seperti, UGM, UNY, UMY, UII, dan UIN Sunan Kalijaga, dengan
cara mengikuti langsung kegiatan halaqoh, mewawancarai takmir masjid, dan menyebarkan
kuesioner di masjid kampus.Dari penelitian beliau didapat beberapa hasil point
penting tentang bagaimanapara pemuda aktivis muslim dalam menyebarkan agama
islam lewat masjid kampus.
Pertama, antusiasme para aktivis pemuda muslim dalam mengikuti halaqoh. Halaqoh
adalah istilah umum yang populer digunakan untuk mengadakan kegiatan keagamaan
yang diselenggarakan oleh kelompok- kelompok mahasiswa muslim. Halaqoh dapat
diterjemahkan sebagai ‘lingkaran pengetahuan’ atau ‘komunitas belajar’. Sistem
halaqoh di Indonesia disebar luaskan oleh pemuda muslim (ikhwanul muslim),
adalah sebuah gerakan politik islam yang
didirikan oleh Hasan Al Bana di Mesir pada tahun 1928. Sistem halaqoh
dipelopori oleh gerakan tarbiyah yang menggunakan masjid sebagai tempat untuk
pembelajaran agama islam ‘reIslamization’. Selain itu, halaqoh mencakup tiga
aspek pembelajar yaitu: Ta’rif, Takwin, dan Tanfiz. Sehigga keterlibatan dan
antusiame para mahasiswa pemuda muslim didalam kampus berbasis masjid dapat
menyediakan lingkungan untuk mengembangkan Gerakan Agama Baru.
Menurut pendapat saya,
dengan adanya halaqoh dimasjid kampus, memang sangat membantu para pemuda
muslim yang ingin belajar agama. Halaqoh
yang diadakan oleh masjid kampus juga dapat menjadi jembatan baru bagi para
pemuda muslim yang tidak sempat untuk belajar keagamaan melalui pesantren
karena materi- materi yang dipelajari sama dengan materi yang dipelajari oleh
pesantren moderen maupun tradisional. Semangat dan antusiasme para pemuda
muslim untuk mengikuti halaqoh dapat membangkitkan jiwa mereka, untuk terus
menghidupkan perasaan keagamaan. Ternyata
mahasiswa yang mengikuti kegiatan halaqoh tidak semuanya berasal dari latar
belakang pendidikan pesantren, malah sebaliknya mereka lebih didominasi dari
lulusan sekolah umum.
Terdapat dua jenis halaqoh
yang diselenggarakan oleh masjid kampus. Halaqoh “komunitas pembelajaran’ (Gerakan
Tarbiyah) yang diselenggaran oleh organisasi mahasiswa yang secara resmi diakui
dan didanai oleh universitas (LDK). Lembaga Dakwah Kampus (LDK) adalah sebuah
organisasi kemahasiswaan intra kampusyang terdapat di tiap-tiap perguruan
tinggi di Indonesia. Organisasi ini bergerak dengan islam sebagai asasnya. Sebagian besar perguruan
tinggi di Indonesia pasti mempunyai LDK. Tiap-tiap perguruan tinggi, nama LDK
bisa berbeda-beda. Kadang mereka menyebut dirinya sebagai Sie Kerohanian Islam,
Forum Studi Islam, Lembaga Dakwah Kampus, Badan Kerohanian Islam, dan
sebagainya.
Lembaga Dakwah Kampus
adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah Islam ini muncul pada era tahun
60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah obyek
utamanya. Ditinjau dari struktur sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus
merupakan satu kesatuan sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam
perubahan sosial peri-kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari
potensi manusiawi, mahasiswa merupakan sekelompok manusia yang memiliki taraf
berpikir di atas rata-rata. Dengan demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat
strategis dalam mengambil peran yang menentukan keadaan masyarakat di masa
depan. Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi apabila pemikiran Islam telah
tertanam di masyarakat itu. Dengan berbagai potensi strategis kampus, maka
tertanamnya pemikiran Islam di dalam kampus melalui dakwah Islam diharapkan
dapat menyebar secara efektif ke tengah-tengah masyarakat. Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) merupakan sumber rekruitmen generasi Islam Intelektual-Mandiri
yang secara tidak langsung mendukung suksesnya perkembangan Islam, Ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Halaqoh ini tidak hanya
dihadiri oleh anggota LDK satu kampus, akan tetapi dihadiri oleh kampus lain.
Aktivis LDK telah membentuk sebuah jaringan yang sangat luas, dilihat saat
mereka mengadakan pertemuan nasional, yang dihadiri dari seluruh LDK wilayah Indonesia.
Kegiatan LDK ini berusaha mengelola organisasi kampus dan menjadi panduan
praktis untuk membakukan mekanisme dakwah. Halaqoh yang mereka selenggarakan
biasanya mengundang guru dari pesantren atau guru lulusan dari Universitas
Timur Tengah, seperti Darul Ulum Madinah, atau Al- Azhar Kairo.
Halaqoh yang melakukan
kegiatan dakwah dengan menggunakan bentuk ‘usrah’ atau ‘keanggotaan’ dari
sistem ‘keluarga’ (Halaqoh Salafi). Menggunakan model guru (murabbi’), murid
(mutarabbi’) yang sangat eratkaitanya, dimana setiap kelompok terdiri dari 5-
10 murid. Dengan adanya sistem halaqoh seperti ini, menjadikan suasana
pembelajaran lebih terarah, efektif, dan intens namun santai. Usrah ini
mempunyai beberapa fungsi, seperti untuk mempererat anggota kelompok, memobilisasi
solidaritas, menyebarkan informasi, memperkuat norma- norma kolektif,
internalisasi kode etik, dan menyediakan forum untuk bertukar pengalaman
diantara pengikut.
Dengan menjadikan masjid
sebagai tempat untuk belajar agama, memahamkan kita bahwa belajar agama tidak
harus dilakukan pada lembaga pendidikan formal, atau lembaga pesantren. Sebagai
generasi muslim kita seharusnya terus mengembangkan wawasan hasanah dan
keagamaan untuk menghadapi berbagai permasalah yang muncul dikalangan umat
muslim yang semakin terkontaminasi dengan pemikiran- pemikiran yang merusak
(Liberal).
Kedua, tentang buku- buku bacaan
yang digunakan para pemuda aktivis halaqoh.
Daftar buku- buku yang digunakan dalam halaqoh
No
|
Title
|
Author
|
Subject
|
1
|
Kitab
al-Tawhid
Kitab
‘Aqida Islamiyya
|
Shaykh
Muhammad ibn
‘Abd
al-Wahhab (d. 1206)
Imam
Ibn Taymiyya (d.
1328)
|
Islamic
theology
|
2
|
Kitab
Fiqh al-Sunna
Bidaya
al-Mujtahid
|
Sayyid
Sabiq (d. 2000)
Ibn
Rushd (d. 1198)
|
Comparative
fiqh
|
3
|
Kitab Arba’in al- Nawawi
Zad al- Ma’had fi Hua Khair al- Ibad
Kitab Bulugh al- Maram min Adilla al- Ahkam
|
Imam
al- Nawawi(d. 1277)
Ibn
al- Qoyyim al- Jawziyya (d. 1349)
Ibn
Hajar al- Asqalani (d. 1448)
|
Collection
of hadits (Thematic issues)
|
4
|
Tafsir Ibn Kathir
Mukhtasar Tafsir Ibn Kathir
|
Ibn
Kathir
|
Quranic
exegesis
|
Kebanyakan buku-buku yang digunakan dalam halaqoh
Salafi dan Tarbiyah, mayoritas merupakan karya para ulama Timur Tengah yang
mencakup tiga aliran islam yaitu:
1.
Salafi- Purifications Literatur
Para
aktivis halaqoh salafi sering mengamati dan menggunakan buku teologi (Aqidah)
karya Muhammad bin 'Abdul Wahhab dan Ibnu Taimiyya sang pelopor puritanisme
islam. Karena mereka mempunyai implikasi yang luas dan sikap fleksibel dalam
memerangi keyakinan agama yang dianggap menyimpang dan memberantas praktik-
praktik keagamaan yang dianggap melanggar kemurnian islam.
2.
Literatur Islam Umum
Jika
aliran islam Salafi puritan cenderung membahas buku- buku tentang teologi
(Aqidah), aliran islam halaqoh kedua ini membahas tentang buku-buku seperti
hukum (Fiqih), Hadits, dan Tafsir Al- Qur’an.
3.
Politik yang Berorientasi Sastra.
Para
aktivis halaqoh menyukai beberapa buku- buku selain diatas seperti, buku
klasik, kontemporer, dan politik karya ulama Muslim terkemuka yang telah
mempengaruhi pandangan agam mereka. Para aktivis halaqoh sangat menyukai buku-
buku karya Yusuf Qardawi karena, beliau seorang pemikir muslim moderat yang
menjebatani tradisi islam didunia yang semakin mengglobal. Karya- karyanya
membahas tentang Al- Qur’an, tradisi (Sunnah), fiqih, dan isu- isu kontemporer.
Selain mereka mempelajari
dan membaca buku- buku karya dari ulama timur, mereka tetap menyukai, membaca,
tokoh- tokoh populer yang ada dinegara sendiri. Terutama para tokoh- tokoh yang
populer melalui Televisi, mulai dari Intelektual Muslim, akademisi, penceramah,
motivator, politisi dan penulis populer seperti dibawah ini:
No
|
Nama
|
Profesi
|
Keahlian
|
1
|
AbdullahGymnastiar
|
Ulama,
Pengusaha, pelatih,
|
Manajemen
Qalbu
|
2
|
M.
Anis Matta
|
Politikus,
Penulis, Aktivis
|
Gerakan
Pemuda Politik Islam, Motivator
|
3
|
M.
Yusuf Mansur
|
Ulama,
Pengusaha
|
Yayasan
Amal
|
4
|
Abu
Bakar Baashir
|
Ulama,
|
Jihad,
Islam Syariah, danpolitik.
|
5
|
Quraish
Shihab
|
Akademik,
Intelektual
|
Qur'an
& tafsir
|
6
|
Ari
Ginanjar
|
Trainer
Profesional
|
ESQ
|
7
|
Habiburrahman
El-Sirazy
|
Penulis
|
Cerita
Islam (Novel)
|
Mereka juga menyukai bacaan majalah- majalah
islam untuk menambah kebutuhan intelektual dan spiritual para aktivis halaqoh.
Ada tiga jenis majalah yang dibaca oleh para aktivis halaqoh. Pertama, Majalah salafi yang otentik
dengan islam, Majalah Asyari'ah, As-Sunnah dan Risalah,
yang mewakili aliran ideologi Salafi. Kedua,
Majalah yang berkaitan dengan isu- isu sosial politik kontemporermajalah ini sering
mengkritik gerakan-gerakan keagamaan selain Islam yaitu tentang,Sekularisme,
Liberalisme, dan Kristenisasi, seperti Majalah Sabili dan Hidayatullah. Ketiga, Majalah islam populer yang
menyajikan wajah ramah islam untuk pemuda muslim dan memberikan kesan hangat
bagi mereka, yang menawarkan dimensi yang lebih luas tentang Islam, memotivasi
generasi muda untuk lebih aktif, dan kreatif. Seperti Majalah Annida, El- fata,
Tarbawi, Mutiara Amaly dan Hidayah.
Ketiga, keadaan atau hubungan sosial
politik para aktivis pemuda muslim di kampus berbasis masjid. Masyarakat muslim
indonesia didominasi oleh dua organisasi Islam terbesar yaitu Muhammadiyah dan
NU, namun keduanya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivis
halaqoh, karenaorganisasi islam tersebut masih kurang tegas dalam memasukkan
masjid berbasis kampus sebagai lembaga dakwah mereka. Mengapa kedua organisasi
Muhammadiyah dan NU kurang tegas? Menurut hemat saya mungkin bukan kurang tegas,
akan tetapi memang tingkat progesifitas lebih masif para aktivis masjid kampus
dibandingkan dengan Muhammadiyah yang diwakili oleh (IMM) atau NU diwakili
oleh (PMII) walau tidak bisa di
generalisir. Biasanya para pemuda aktivis masjid kampus menguasai kampus yang
berbasis Negeri/ Umum seperti (ITB, IPB, UI, UGM), sedangkan NU di IAIN/ UIN,
dan Muhammadiyah ya, diperguruan tinggi Muhammadiyah seperti (UMY, UMJ, UMM,
Stikes Aisiyah, Dll).
Sehingga, para aktivis
halaqoh lebih memilih untuk membentuk ikatan dengan gerakan islam yang lain,
seperti Salafi, Tarbiyah, dan partai- partai politik islam, terutama PKS.
Sedangkan beberapa aktivis kampus juga aktif dalam aktifitas diluar dalam
kelompok aktivis remaja masjid atau sebagai Guru TK Islam. Semakin
berkembangnya organisasi modernis, neo-modernis, dan tradisionalis Islam yang
semakin terbirokrasi. Para aktivis halaqoh telah meningkatkan upaya mereka
untuk menemukan cara alternatif dalam mempelajari islam dan mengartikulasikan
ekspresi keagamaan mereka. Aktivis halaqoh menegaskan bahwa mereka bergabung
didunia partai politik diluar kampus, namun tidak memasukkan serta menggabungkan
partai politik dalam kampus. Kenyataanya partai politik memang tidak
diperbolehkan untuk memasuki wilayah kampus karena, kampus adalah salah satu
institusi pendidikan yang idealnya adalah bersifat independent dan bagian dari
elemen pengawas didalam partai politik.
2 komentar:
saya ada tugas review jurnal internasional psikologi perkembangan 1 . tapi saya bingung gimana bikinnya. gada penjelasannya :( mohon dibantu mba :"
okok,
Yang direview
1. Info jurnal seperti Judul, Pengarang, dimuat kapan ( tahun, tgl, bulan) dan sumbernya.
2. Ringkasan yaitu menceritakan kembali isi jurnal tersebut dg menggunakan bhasa kita.
3. Review (Komentar dari kita tentang isi jurnal, Pandangan tentang isi jurnal (Kita memberikan kritikan) misalkan: sudah cukup bagus, mungkin kurang ini, seharusnya begini)
Nb: Nanti saya upload di blog cntoh review jurnal internasional punya saya, Trimaksh.
Posting Komentar