Selamat Datang di Blog saya, semoga berkenan meninggalkan komentar untuk perbaikan !

Sabtu, 21 Desember 2013

Review Jurnal



                                          Sejarah dan Dinamika Pendidikan Islam 1
Youth, Mosques and Islamic Activism: Islamic Source Books in University-based Halaqah
Dalam kultur: The Indonesian Journal for Muslim Culture. Volume 5, Number 1 (2010).
Penulis: Hilman Latief, P.hD.
Oleh
Hikmah,S.Pd.I  20121010002

Aktivis Islam Pemuda Kampus Berbasis Masjid, Sumber Buku islam dalam Halaqoh
Ketika membaca dan memahami jurnal karya Bapak Hilman Latief,P.hD yang berjudul “Youth, Mosques and Islamic Activism: Islamic Source Books in University-based Halaqah”. saya sedikit menangkap inti dan pembahasan yang akan disampaikan kepada para pembaca sebagai wawasan dinamika islam, yaitu bagaimana islam itu berkembang dikalangan para pemuda muslim (mahasiswa), menggunakan masjid kampus sebagai lembaga dakwah mereka melalui halaqoh,  sumber- sumber bacaan (buku- buku) apa saja yang mereka gunakan dalam mengembankan wawasan keislaman, intelektual, keagamaan, serta membahas bagaimana keadaan sosial agama- politik antara kelompok gerakan mahasiswa di dalam kampus dan luar kampus.
Beliau menjadikan Yogyakarta sebagai pusat penelitiannya karena, Yogyakarta merupakan kota multikultural dimana banyak terdapat berbagai kelompok etnis dan organisasi keagamaan, seperti MMI, HTI, dan Salafi yang tumbuh berkembang pesat baik didaerah perkotaan maupun pedesaan. Yogyakarta juga disebut sebagai kota pelajar dimana terdapat ratusan universitas baik negri, maupun swasta. Penelitian ini, dilakukan beliaudari bulan Agustus- Novembermelalui pengamatan secara langsung di lima universitas besar berbasis masjid seperti, UGM, UNY, UMY, UII, dan UIN Sunan Kalijaga, dengan cara mengikuti langsung kegiatan halaqoh, mewawancarai takmir masjid, dan menyebarkan kuesioner di masjid kampus.Dari penelitian beliau didapat beberapa hasil point penting tentang bagaimanapara pemuda aktivis muslim dalam menyebarkan agama islam lewat masjid kampus.
Pertama, antusiasme para aktivis pemuda muslim dalam mengikuti halaqoh. Halaqoh adalah istilah umum yang populer digunakan untuk mengadakan kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh kelompok- kelompok mahasiswa muslim. Halaqoh dapat diterjemahkan sebagai ‘lingkaran pengetahuan’ atau ‘komunitas belajar’. Sistem halaqoh di Indonesia disebar luaskan oleh pemuda muslim (ikhwanul muslim), adalah sebuah gerakan  politik islam yang didirikan oleh Hasan Al Bana di Mesir pada tahun 1928. Sistem halaqoh dipelopori oleh gerakan tarbiyah yang menggunakan masjid sebagai tempat untuk pembelajaran agama islam ‘reIslamization’. Selain itu, halaqoh mencakup tiga aspek pembelajar yaitu: Ta’rif, Takwin, dan Tanfiz. Sehigga keterlibatan dan antusiame para mahasiswa pemuda muslim didalam kampus berbasis masjid dapat menyediakan lingkungan untuk mengembangkan Gerakan Agama Baru. 
Menurut pendapat saya, dengan adanya halaqoh dimasjid kampus, memang sangat membantu para pemuda muslim yang ingin  belajar agama. Halaqoh yang diadakan oleh masjid kampus juga dapat menjadi jembatan baru bagi para pemuda muslim yang tidak sempat untuk belajar keagamaan melalui pesantren karena materi- materi yang dipelajari sama dengan materi yang dipelajari oleh pesantren moderen maupun tradisional. Semangat dan antusiasme para pemuda muslim untuk mengikuti halaqoh dapat membangkitkan jiwa mereka, untuk terus menghidupkan perasaan keagamaan.  Ternyata mahasiswa yang mengikuti kegiatan halaqoh tidak semuanya berasal dari latar belakang pendidikan pesantren, malah sebaliknya mereka lebih didominasi dari lulusan sekolah umum.
Terdapat dua jenis halaqoh yang diselenggarakan oleh masjid kampus. Halaqoh “komunitas pembelajaran’ (Gerakan Tarbiyah) yang diselenggaran oleh organisasi mahasiswa yang secara resmi diakui dan didanai oleh universitas (LDK). Lembaga Dakwah Kampus (LDK) adalah sebuah organisasi kemahasiswaan intra kampusyang terdapat di tiap-tiap perguruan tinggi di Indonesia. Organisasi ini bergerak dengan islam  sebagai asasnya. Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia pasti mempunyai LDK. Tiap-tiap perguruan tinggi, nama LDK bisa berbeda-beda. Kadang mereka menyebut dirinya sebagai Sie Kerohanian Islam, Forum Studi Islam, Lembaga Dakwah Kampus, Badan Kerohanian Islam, dan sebagainya.
Lembaga Dakwah Kampus adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah Islam ini muncul pada era tahun 60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah obyek utamanya. Ditinjau dari struktur sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial peri-kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari potensi manusiawi, mahasiswa merupakan sekelompok manusia yang memiliki taraf berpikir di atas rata-rata. Dengan demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat strategis dalam mengambil peran yang menentukan keadaan masyarakat di masa depan. Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi apabila pemikiran Islam telah tertanam di masyarakat itu. Dengan berbagai potensi strategis kampus, maka tertanamnya pemikiran Islam di dalam kampus melalui dakwah Islam diharapkan dapat menyebar secara efektif ke tengah-tengah masyarakat. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) merupakan sumber rekruitmen generasi Islam Intelektual-Mandiri yang secara tidak langsung mendukung suksesnya perkembangan Islam, Ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Halaqoh ini tidak hanya dihadiri oleh anggota LDK satu kampus, akan tetapi dihadiri oleh kampus lain. Aktivis LDK telah membentuk sebuah jaringan yang sangat luas, dilihat saat mereka mengadakan pertemuan nasional, yang dihadiri dari seluruh LDK wilayah Indonesia. Kegiatan LDK ini berusaha mengelola organisasi kampus dan menjadi panduan praktis untuk membakukan mekanisme dakwah. Halaqoh yang mereka selenggarakan biasanya mengundang guru dari pesantren atau guru lulusan dari Universitas Timur Tengah, seperti Darul Ulum Madinah, atau Al- Azhar Kairo.
Halaqoh yang melakukan kegiatan dakwah dengan menggunakan bentuk ‘usrah’ atau ‘keanggotaan’ dari sistem ‘keluarga’ (Halaqoh Salafi). Menggunakan model guru (murabbi’), murid (mutarabbi’) yang sangat eratkaitanya, dimana setiap kelompok terdiri dari 5- 10 murid. Dengan adanya sistem halaqoh seperti ini, menjadikan suasana pembelajaran lebih terarah, efektif, dan intens namun santai. Usrah ini mempunyai beberapa fungsi, seperti untuk mempererat anggota kelompok, memobilisasi solidaritas, menyebarkan informasi, memperkuat norma- norma kolektif, internalisasi kode etik, dan menyediakan forum untuk bertukar pengalaman diantara pengikut.
Dengan menjadikan masjid sebagai tempat untuk belajar agama, memahamkan kita bahwa belajar agama tidak harus dilakukan pada lembaga pendidikan formal, atau lembaga pesantren. Sebagai generasi muslim kita seharusnya terus mengembangkan wawasan hasanah dan keagamaan untuk menghadapi berbagai permasalah yang muncul dikalangan umat muslim yang semakin terkontaminasi dengan pemikiran- pemikiran yang merusak (Liberal).
Kedua, tentang buku- buku bacaan yang digunakan para pemuda aktivis halaqoh.
Daftar buku- buku yang digunakan dalam halaqoh
No
Title
Author
Subject
1
Kitab al-Tawhid


Kitab ‘Aqida Islamiyya

Shaykh Muhammad ibn
‘Abd al-Wahhab (d. 1206)

Imam Ibn Taymiyya (d.
1328)



Islamic theology

2
Kitab Fiqh al-Sunna

Bidaya al-Mujtahid

Sayyid Sabiq (d. 2000)

Ibn Rushd (d. 1198)


Comparative fiqh

3
Kitab Arba’in al- Nawawi

Zad al- Ma’had fi Hua Khair al- Ibad

Kitab Bulugh al- Maram min Adilla al- Ahkam
Imam al- Nawawi(d. 1277)

Ibn al- Qoyyim al- Jawziyya (d. 1349)

Ibn Hajar al- Asqalani       (d. 1448)


Collection of hadits (Thematic issues)
4
Tafsir Ibn Kathir

Mukhtasar Tafsir Ibn Kathir


Ibn Kathir

Quranic exegesis



Kebanyakan buku-buku yang digunakan dalam halaqoh Salafi dan Tarbiyah, mayoritas merupakan karya para ulama Timur Tengah yang mencakup tiga aliran islam yaitu:
1.     Salafi- Purifications Literatur
Para aktivis halaqoh salafi sering mengamati dan menggunakan buku teologi (Aqidah) karya Muhammad bin 'Abdul Wahhab dan Ibnu Taimiyya sang pelopor puritanisme islam. Karena mereka mempunyai implikasi yang luas dan sikap fleksibel dalam memerangi keyakinan agama yang dianggap menyimpang dan memberantas praktik- praktik keagamaan yang dianggap melanggar kemurnian islam.
2.    Literatur Islam Umum
Jika aliran islam Salafi puritan cenderung membahas buku- buku tentang teologi (Aqidah), aliran islam halaqoh kedua ini membahas tentang buku-buku seperti hukum (Fiqih), Hadits, dan Tafsir Al- Qur’an.
3.    Politik yang Berorientasi Sastra.
Para aktivis halaqoh menyukai beberapa buku- buku selain diatas seperti, buku klasik, kontemporer, dan politik karya ulama Muslim terkemuka yang telah mempengaruhi pandangan agam mereka. Para aktivis halaqoh sangat menyukai buku- buku karya Yusuf Qardawi karena, beliau seorang pemikir muslim moderat yang menjebatani tradisi islam didunia yang semakin mengglobal. Karya- karyanya membahas tentang Al- Qur’an, tradisi (Sunnah), fiqih, dan isu- isu kontemporer.
Selain mereka mempelajari dan membaca buku- buku karya dari ulama timur, mereka tetap menyukai, membaca, tokoh- tokoh populer yang ada dinegara sendiri. Terutama para tokoh- tokoh yang populer melalui Televisi, mulai dari Intelektual Muslim, akademisi, penceramah, motivator, politisi dan penulis populer seperti dibawah ini:
No
Nama
Profesi
Keahlian
1
AbdullahGymnastiar
Ulama, Pengusaha, pelatih,

Manajemen Qalbu
2
M. Anis Matta

Politikus, Penulis, Aktivis
Gerakan Pemuda Politik Islam, Motivator
3
M. Yusuf Mansur
Ulama, Pengusaha
Yayasan Amal
4
Abu Bakar Baashir
Ulama,
Jihad, Islam Syariah, danpolitik.
5
Quraish Shihab
Akademik, Intelektual
Qur'an & tafsir
6
Ari Ginanjar
Trainer Profesional
ESQ
7
Habiburrahman El-Sirazy
Penulis
Cerita Islam (Novel)

 Mereka juga menyukai bacaan majalah- majalah islam untuk menambah kebutuhan intelektual dan spiritual para aktivis halaqoh. Ada tiga jenis majalah yang dibaca oleh para aktivis halaqoh. Pertama, Majalah salafi yang otentik dengan islam, Majalah Asyari'ah, As-Sunnah dan Risalah, yang mewakili aliran ideologi Salafi. Kedua, Majalah yang berkaitan dengan isu- isu sosial politik kontemporermajalah ini sering mengkritik gerakan-gerakan keagamaan selain Islam yaitu tentang,Sekularisme, Liberalisme, dan Kristenisasi, seperti Majalah Sabili dan Hidayatullah. Ketiga, Majalah islam populer yang menyajikan wajah ramah islam untuk pemuda muslim dan memberikan kesan hangat bagi mereka, yang menawarkan dimensi yang lebih luas tentang Islam, memotivasi generasi muda untuk lebih aktif, dan kreatif. Seperti Majalah Annida, El- fata, Tarbawi, Mutiara Amaly dan Hidayah.
Ketiga,  keadaan atau hubungan sosial politik para aktivis pemuda muslim di kampus berbasis masjid. Masyarakat muslim indonesia didominasi oleh dua organisasi Islam terbesar yaitu Muhammadiyah dan NU, namun keduanya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivis halaqoh, karenaorganisasi islam tersebut masih kurang tegas dalam memasukkan masjid berbasis kampus sebagai lembaga dakwah mereka. Mengapa kedua organisasi Muhammadiyah dan NU kurang tegas? Menurut hemat saya mungkin bukan kurang tegas, akan tetapi memang tingkat progesifitas lebih masif para aktivis masjid kampus dibandingkan dengan Muhammadiyah yang diwakili oleh (IMM) atau NU diwakili oleh  (PMII) walau tidak bisa di generalisir. Biasanya para pemuda aktivis masjid kampus menguasai kampus yang berbasis Negeri/ Umum seperti (ITB, IPB, UI, UGM), sedangkan NU di IAIN/ UIN, dan Muhammadiyah ya, diperguruan tinggi Muhammadiyah seperti (UMY, UMJ, UMM, Stikes Aisiyah, Dll).
Sehingga, para aktivis halaqoh lebih memilih untuk membentuk ikatan dengan gerakan islam yang lain, seperti Salafi, Tarbiyah, dan partai- partai politik islam, terutama PKS. Sedangkan beberapa aktivis kampus juga aktif dalam aktifitas diluar dalam kelompok aktivis remaja masjid atau sebagai Guru TK Islam. Semakin berkembangnya organisasi modernis, neo-modernis, dan tradisionalis Islam yang semakin terbirokrasi. Para aktivis halaqoh telah meningkatkan upaya mereka untuk menemukan cara alternatif dalam mempelajari islam dan mengartikulasikan ekspresi keagamaan mereka. Aktivis halaqoh menegaskan bahwa mereka bergabung didunia partai politik diluar kampus, namun tidak memasukkan serta menggabungkan partai politik dalam kampus. Kenyataanya partai politik memang tidak diperbolehkan untuk memasuki wilayah kampus karena, kampus adalah salah satu institusi pendidikan yang idealnya adalah bersifat independent dan bagian dari elemen pengawas didalam partai politik.








2 komentar:

Gusti Gina mengatakan...

saya ada tugas review jurnal internasional psikologi perkembangan 1 . tapi saya bingung gimana bikinnya. gada penjelasannya :( mohon dibantu mba :"

Hikmah mengatakan...

okok,
Yang direview
1. Info jurnal seperti Judul, Pengarang, dimuat kapan ( tahun, tgl, bulan) dan sumbernya.
2. Ringkasan yaitu menceritakan kembali isi jurnal tersebut dg menggunakan bhasa kita.
3. Review (Komentar dari kita tentang isi jurnal, Pandangan tentang isi jurnal (Kita memberikan kritikan) misalkan: sudah cukup bagus, mungkin kurang ini, seharusnya begini)
Nb: Nanti saya upload di blog cntoh review jurnal internasional punya saya, Trimaksh.

Posting Komentar